March 17, 2025
BeritaKabar SekolahKehumasan

Tim Dosen FISIP Unbra Gandeng Bawaslu Lumajang Berikan Pendidikan Politik Ke Siswa SMADA

SMADA News – Pandemi Covid-19 yang telah melanda dunia dan masuk ke Indonesia di tahun 2020 sampai 2022 lalu telah merubah berbagai aspek kehidupan masyarakat termasuk politik. Ruang demokrasi di masa pandemi Covid-19 menjadi terbatas karena pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPMK) yang melarang kegiatan pertemuan masyarakat secara fisik.

Sejak itu, ruang demokrasi beralih ke ruang digital. Masyarakat yang saling terhubung melalui internet dengan memanfaatkan platform media sosial serta dikenal dengan istilah warganet tersebut bebas untuk berpendapat dan berekspresi. Namun, ruang demokrasi digital juga tak lepas dari ekses negatif disinformasi dalam bentuk ujaran kebencian dan kabar bohong (hoax), bahkan intoleransi yang belakangan ini semakin marak.

Hal itu mendorong Tim Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Brawijaya berkolaborasi dengan  Bawaslu Kabupaten Lumajang untuk memberikan pembekalan pendidikan politik ke siswa-siswi kelas XI SMA Negeri 2 Lumajang, Jumat (19/07/2024). Ini merupakan salah satu perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).

Bertempat di aula Pinandhita SMA Negeri 2 Lumajang dengan tema “Sekolah Demokrasi Digital sebagai Pendidikan Politik Menghadapi Ancaman Disinformasi Bagi Generasi Muda”, kegiatan edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa-siswi sebagai pemilih pemula mengenai demokrasi digital, literasi digital, serta menciptakan ketahanan informasi bagi mereka yang cenderung rentan terhadap paparan disinformasi.

Kepala Sekolah, Bapak Moh. Yatim Khudlori, M.Pd., menyambut baik Sekolah Demokrasi Digital ini. Ia menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada tiga dosen Fisip Universitas Brawijaya yang juga merupakan alumni SMA Negeri 2 Lumajang yang telah menginisiasi kegiatan ini. Tiga dosen tersebut yaitu Dr. Verdy Firmantoro, S.I.Kom., M.I.Kom. (Alumni SMADA 2012), Yuliezar Perwira Dara, S.Psi., M.Psi (Alumni SMADA 2003) dan Arief Setiawan, SIP., MPS. (Alumni SMADA 2002).

Kepala Sekolah juga menyampaikan terimakasih kepada Ketua Bawaslu Kabupaten Lumajang, Ibu Lutfia, S.Pd., yang turut mendukung terlaksananya acara ini.

Lebih lanjut Kepala Sekolah menyampaikan bahwa kegiatan ini mendukung pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada kurikulum merdeka dengan tema Suara Demokrasi.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Bawaslu Kabupaten Lumajang, Ibu Lutfia, S.Pd., menyampaikan materi tentang peran generasi muda di era demokrasi digital. Dalam paparannya ia menegaskan pentingnya memaksimalkan peran generasi muda dalam usaha untuk meningkatkan partisipasi mereka dalam politik. Sebagai pemilih pemula, mereka diajak agar lebih aktif dan lebih kritis dalam pemilu.

Kemudian dilanjutkan penyampaian materi Resiliensi Generasi Muda Terhadap Disinformasi Politik yang disampaikan oleh Dr. Verdy Firmantoro, Ketua Tim Program Pengabdian Masyarakat FISIP Universitas Brawijaya.

Materi yang disampaikan tersebut mengupas tentang disinformasi terkait definisi, ciri-ciri, dan kemunculannya dalam konteks politik, hingga bagaimana cara untuk menghadapinya. Selain itu juga dijelaskan mengenai etika dan cara penggunaan media sosial yang baik dan benar.

Bapak Verdy mengingatkan jelang pelaksanaan pemilu termasuk Pilkada serentak mendatang, praktik penyebaran disinformasi untuk kepentingan politik akan marak terjadi. Maka ia menghimbau agar siswa siswi lebih teliti memilah dan memilih berita yang tepat dan akurat.

Materi selanjutnya disampaikan oleh Anggota Tim Pengabdian Masyarakat FISIP Universitas Brawijaya, Yuliezar Perwira Dara, M.Psi. Sebagai Dosen Psikologi, bapak Yuliezar menyampaikan bahwa emosi memiliki peran penting dalam kesadaran politik. Ia mengatakan, dengan pengelolaan emosi yang baik akan mendorong pengambilan keputusan yang baik pula dalam menerima setiap informasi.

Dosen Hubungan Internasional FISIP Universitas Brawijaya, Arief Setiawan, MPS., juga menyampaikan materi terkait pemahaman dari aspek demokrasi, fenomena infodemic yang saat ini terjadi, juga firehose of falsehood yang merupakan teknik dalam penyampaian disinformasi, hingga beberapa cara untuk mencegah ancaman disinformasi yang salah satunya adalah melalui pendidikan politik.

Melalui kegiatan Sekolah Demokrasi Digital ini diharapkan dapat menambah wawasan siswa-siswi tentang dunia politik serta dapat mendorong mereka untuk lebih berpartisipasi aktif dalam politik yang berkualitas serta lebih bijak dan cerdas dalam menerima informasi dari media sosial.

: radyd || : visitlumajang.com