February 7, 2025
BeritaUmum

Pembukaan MPLS Jatim, Pj Gubernur Jatim Pimpin Deklarasi Anti Perundungan

Surabaya – Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur (Dindik Jatim) hari ini, (15/7) menggelar apel pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tingkat SMA, SMK, SLB negeri dan swasta se Jatim. Apel tersebut dilaksanakan secara hybrid. Apel secara luring dilaksanakan di SMKN 5 Surabaya yang diikuti peserta didik baru SMA, SMK, SLB terdekat serta disiarkan secara daring yang diikuti peserta didik baru SMA, SMK, SLB di seluruh wilayah Jatim.

PJ. Gubernur Jatim, Bapak Adhy Karyono bertindak sebagai pembina apel. Ia secara resmi membuka kegiatan MPLS serentak tersebut. Ia juga memimpin deklarasi anti perundungan. Deklarasi tersebut dilaksanakan dengan menunjukkan ratusan ribu poster anti perundungan serta penandatanganan pernyataan anti perundungan oleh seluruh undangan dan peserta MPLS.

Selain itu, pada kesempatan tersebut Pj Gubernur Jatim menyerahkan penghargaan kepada 6 siswa peraih medali emas dan perak pada LKSN Disabilitas 2024. Kemudian diikuti penyerahan secara simbolis piala juara umum LKSN Disabilitas 2024 oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Bapak Aries Agung Paewai kepada Pj Gubernur Jawa Timur.

Pj Gubernur Jatim juga melakukan penyematan tanda peserta MPLS kepada perwakilan siswa serta secara simbolis menyerahkan seragam gratis untuk 25.1011 siswa yang turut dilakukan secara serentak oleh kepala sekolah di seluruh jatim.

Dalam amanatnya Bapak Adhy Karyono mengatakan, berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kasus perundungan di lingkungan pendidikan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Maka tema MPLS tahun ini “Siap Mendukung Anti Perundungan di Jawa Timur” sangat relevan dengan isu global tersebut.

“Kekerasan, perundungan atau bullying ini sangat merugikan, sangat mengganggu proses belajar mengajar dan juga sangat mengganggu korbannya. Secara psikis meninggalkan trauma yang panjang dan mengakibatkan adanya hambatan untuk meraih cita-cita dimasa depan”, tegasnya.

Menurut Pj Gubernur, ada beberapa langkah kreatif yang bisa dilakukan untuk meminimalisir perundungan. Antara lain pendidikan karakter, penggunaan teknologi informasi untuk hal positif, pendekatan partisipatif, kerjasama dengan orang tua, serta pelatihan dan pengembangan guru.

“Mari kita bersama-sama berkomitmen untuk menciptakan lingkungan pendidikan di Jawa Timur yang bebas dari perundungan. Kita harus menjadi agen perubahan yang aktif untuk mendukung gerakan anti perundungan ini. Kami tidak ingin lagi ada diantara teman-teman semua yang dalam masa orientasi maupun belajar nanti menjadi korban kekerasan atau perundungan, itu fenomena kuno. Yang sekarang adalah bagaimana kita bisa cerdas belajar dengan baik dan juga menjadi agen perubahan untuk menolong sesama kita”, tutupnya.

: radyd || : Dindik Provinsi Jatim