February 7, 2025
BeritaUmum

Pembukaan Serentak MPLS Jatim Cetak Tiga Rekor Muri

Surabaya – Pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) jenjang SMA, SMK, SLB negeri dan swasta Provinsi Jawa Timur yang digelar serentak secara hybrid, (15/07) berhasil mencetak tiga rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Tiga rekor yang berhasil dibuat yaitu, deklarasi anti perundungan serentak terbanyak sejumlah 356.644, pembuatan poster anti perundungan serentak terbanyak sejumlah 356.644 dan pembagian seragam sekolah serentak terbanyak sejumlah 25.711.

Ketiga piagam rekor tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Marketing MURI Bapak Awan Rahargo kepada Pj Gubernur Jawa Timur, Bapak Adhy Karyono dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Bapak Aries Agung Paewai usai apel pembukaan MPLS. Piagam yang diperoleh tersebut sebagai tanda komitmen provinsi Jawa Timur untuk memajukan pendidikan melalui program seragam gratis bagi siswa kurang mampu serta gerakan anti perundungan.

Melansir Jatiminside.com, Bapak Adhy Karyono dalam sambutannya saat membuka MPLS tersebut di SMK Negeri 5 Surabaya mengatakan, kegiatan MPLS ini sangat penting dilaksanakan untuk mengenalkan siswa baru dengan lingkungan sekolah.

“Hari ini hari yang tentu sangat berbahagia dan bersejarah bagi siswa-siswa yang akan memasuki jenjang menengah atas. MPLS ini sangat penting untuk bisa menyesuaikan dengan lingkungan sekolah. Saya berharap ada penanaman nilai-nilai budaya untuk yang sifatnya positif,” katanya saat membuka MPLS tersebut di SMK Negeri 5 Surabaya.

“Kali ini MPLS mendukung kampanye anti perundungan. Oleh karena itu kami ingin secara masif dengan rekor MURI ini menyatakan bahwa seluruh siswa MPLS juga mendukung gerakan anti perundungan,” imbuhnya.

Sementara itu, Bapek Aries Agung Paewai mengimbau agar sinergi antara siswa, guru kepala sekolah dan orangtua harus senantiasa dibangun dalam melaksanakan gerakan anti perundungan ini. Dengan demikian senantiasa akan tercipta lingkungan yang kondusif, aman dan nyaman untuk proses belajar mengajar.

“Dengan maraknya kasus bullying di lingkungan sekolah, saya berharap tidak akan pernah terjadi lagi di Jawa Timur. Bersama kita ciptakan Jawa Timur sebagai provinsi dengan pendidikan maju dan zero case bullying”, pesan Bapak Aries.

: rayd || : antara foto